Billboard Ads

Temukan Rahasia Bayar Pajak PPh 21 yang Optimal!

Temukan Rahasia Bayar Pajak PPh 21 yang Optimal!

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh karyawan atau pegawai dari suatu perusahaan atau lembaga. Penghitungan pajak ini dilakukan dengan cara memotong langsung dari gaji atau upah yang diterima setiap bulan.

Besaran pajak yang harus dibayar oleh karyawan tergantung dari Penghasilan Kena Pajak (PKP) dan status perkawinan serta jumlah tanggungan yang dimiliki. Pemerintah Indonesia telah menetapkan tarif PPh Pasal 21 secara progresif, artinya semakin besar penghasilan semakin tinggi persentase pajak yang harus dibayar.

Pembayaran PPh Pasal 21 sangat penting untuk dilakukan karena merupakan kewajiban setiap warga negara yang telah memiliki penghasilan. Selain itu, pembayaran pajak ini juga berkontribusi pada pembangunan negara karena dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

berapa pajak pph 21

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan pajak yang sangat penting bagi pembangunan negara. Berikut adalah 10 aspek penting yang berkaitan dengan "berapa pajak pph 21":

  • Tarif pajak
  • Penghasilan Kena Pajak (PKP)
  • Status perkawinan
  • Tanggungan
  • Pemotongan gaji
  • Kewajiban negara
  • Pembangunan infrastruktur
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Contoh kasus

Sebagai warga negara yang baik, setiap karyawan wajib membayar PPh Pasal 21 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pembayaran pajak ini berkontribusi pada pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Tarif pajak

Tarif Pajak, Pajak

Tarif pajak merupakan salah satu faktor penting yang menentukan "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan tarif PPh Pasal 21 secara progresif, yaitu:

  • Penghasilan Kena Pajak (PKP) sampai dengan Rp50.000.000: 5%
  • PKP Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000: 15%
  • PKP Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000: 25%
  • PKP di atas Rp500.000.000: 30%

Sebagai contoh, seorang karyawan dengan PKP Rp10.000.000 per bulan, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp500.000 (10.000.000 x 5%).

Tarif pajak yang progresif ini bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan, di mana semakin besar penghasilan seseorang, semakin tinggi persentase pajak yang harus dibayar.

Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Penghasilan Kena Pajak (PKP), Pajak

Penghasilan Kena Pajak (PKP) merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan.

  • Pengertian PKP
    PKP adalah jumlah penghasilan yang menjadi dasar pengenaan pajak. PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan iuran kesehatan.
  • Tarif pajak progresif
    Tarif pajak PPh Pasal 21 bersifat progresif, artinya semakin besar PKP, semakin tinggi persentase pajak yang harus dibayar. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keadilan dalam sistem perpajakan.
  • Contoh kasus
    Sebagai contoh, seorang karyawan dengan PKP Rp10.000.000 per bulan, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp500.000 (10.000.000 x 5%).
  • Kewajiban negara
    Pembayaran pajak PPh Pasal 21 merupakan kewajiban setiap warga negara yang telah memiliki penghasilan. Pajak ini digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Dengan memahami PKP dan hubungannya dengan "berapa pajak pph 21", karyawan dapat menghitung dan membayar pajak dengan benar. Hal ini penting untuk menghindari sanksi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Status perkawinan

Status Perkawinan, Pajak

Status perkawinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan. Pemerintah Indonesia memberikan tunjangan pajak yang berbeda untuk karyawan yang belum menikah, sudah menikah, dan sudah menikah dengan tanggungan.

Karyawan yang belum menikah tidak mendapatkan tunjangan pajak, sehingga pajak yang harus dibayar lebih besar dibandingkan dengan karyawan yang sudah menikah dan memiliki tanggungan. Karyawan yang sudah menikah mendapatkan tunjangan pajak sebesar Rp4.500.000 per tahun, sedangkan karyawan yang sudah menikah dan memiliki tanggungan mendapatkan tunjangan pajak sebesar Rp4.500.000 ditambah Rp1.500.000 untuk setiap tanggungan, maksimal 3 tanggungan.

Tunjangan pajak ini diberikan untuk meringankan beban pajak karyawan yang sudah menikah dan memiliki tanggungan. Dengan adanya tunjangan pajak ini, karyawan yang sudah menikah dan memiliki tanggungan akan membayar pajak lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan yang belum menikah.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang belum menikah dengan PKP Rp10.000.000 per bulan, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp500.000 (10.000.000 x 5%). Sedangkan seorang karyawan yang sudah menikah dengan 2 tanggungan, dengan PKP yang sama, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp300.000 (10.000.000 - 4.500.000 - 1.500.000 x 2) x 5%).

Dengan memahami hubungan antara status perkawinan dan "berapa pajak pph 21", karyawan dapat menghitung dan membayar pajak dengan benar. Hal ini penting untuk menghindari sanksi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tanggungan

Tanggungan, Pajak

Tanggungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan. Pemerintah Indonesia memberikan tunjangan pajak untuk karyawan yang memiliki tanggungan, yaitu sebesar Rp1.500.000 per tahun untuk setiap tanggungan, maksimal 3 tanggungan.

Tunjangan pajak ini diberikan untuk meringankan beban pajak karyawan yang memiliki tanggungan. Karyawan yang memiliki tanggungan akan membayar pajak lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki tanggungan.

Sebagai contoh, seorang karyawan yang belum menikah dan tidak memiliki tanggungan, dengan PKP Rp10.000.000 per bulan, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp500.000 (10.000.000 x 5%). Sedangkan seorang karyawan yang sudah menikah dan memiliki 2 tanggungan, dengan PKP yang sama, maka pajak yang harus dibayar adalah Rp300.000 (10.000.000 - 4.500.000 - 1.500.000 x 2) x 5%).

Dengan memahami hubungan antara tanggungan dan "berapa pajak pph 21", karyawan dapat menghitung dan membayar pajak dengan benar. Hal ini penting untuk menghindari sanksi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Pemotongan gaji

Pemotongan Gaji, Pajak

Pemotongan gaji merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan. Pemotongan gaji dilakukan oleh perusahaan atau lembaga pemberi kerja dari gaji atau upah karyawan setiap bulannya.

Besaran pemotongan gaji untuk pajak pph 21 tergantung pada beberapa faktor, antara lain Penghasilan Kena Pajak (PKP), status perkawinan, dan jumlah tanggungan. Setelah dipotong pajak pph 21, sisa gaji atau upah karyawan akan dibayarkan ke rekening masing-masing karyawan.

Pemotongan gaji untuk pajak pph 21 sangat penting dilakukan karena merupakan kewajiban setiap warga negara yang telah memiliki penghasilan. Selain itu, pembayaran pajak ini juga berkontribusi pada pembangunan negara karena dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Kewajiban negara

Kewajiban Negara, Pajak

Sebagai warga negara yang baik, setiap individu memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam pembangunan negaranya. Salah satu bentuk kontribusi tersebut adalah dengan membayar pajak, termasuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. "Berapa pajak pph 21" yang harus dibayar oleh seorang karyawan merupakan representasi nyata dari kewajiban negara tersebut.

  • Pembiayaan pembangunan
    Pajak yang dibayarkan oleh karyawan melalui PPh Pasal 21 akan digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan negara, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Dengan membayar pajak, karyawan turut berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Rasa memiliki
    Membayar pajak merupakan salah satu bentuk rasa memiliki terhadap negara. Ketika seorang karyawan membayar pajak, ia merasa menjadi bagian dari pembangunan dan kemajuan negaranya. Rasa memiliki ini dapat mendorong karyawan untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
  • Kepatuhan hukum
    Membayar pajak merupakan kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara, termasuk karyawan. Dengan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karyawan menunjukkan kepatuhannya terhadap hukum dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang tertib dan teratur.
  • Keadilan sosial
    Sistem perpajakan yang baik, termasuk PPh Pasal 21, dirancang untuk menciptakan keadilan sosial. Karyawan dengan penghasilan lebih tinggi akan membayar pajak lebih banyak dibandingkan dengan karyawan dengan penghasilan lebih rendah. Hal ini bertujuan untuk pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan memahami hubungan antara "Kewajiban negara" dan "berapa pajak pph 21", karyawan dapat menyadari pentingnya membayar pajak dan berkontribusi dalam pembangunan negaranya. Pembayaran pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku merupakan bentuk nyata dari kewajiban negara dan rasa cinta tanah air.

Pembangunan infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur, Pajak

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Pembangunan infrastruktur yang baik akan menunjang berbagai sektor kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi, sosial, hingga budaya. "Berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur.

  • Pendanaan pembangunan

    Pajak yang dibayarkan oleh karyawan melalui PPh Pasal 21 menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi pembangunan infrastruktur. Pemerintah mengalokasikan sebagian dari pendapatan pajak untuk membiayai pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur publik lainnya.

  • Meningkatkan konektivitas

    Pembangunan infrastruktur yang baik akan meningkatkan konektivitas antar wilayah di suatu negara. Jalan yang mulus dan jembatan yang kokoh akan memperlancar transportasi barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.

  • Menciptakan lapangan kerja

    Proyek-proyek pembangunan infrastruktur menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pekerjaan yang diciptakan meliputi pekerjaan konstruksi, perencanaan, dan pengawasan.

  • Meningkatkan kualitas hidup

    Infrastruktur yang baik, seperti akses air bersih, sanitasi, dan listrik, akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Masyarakat dapat hidup lebih sehat, produktif, dan sejahtera.

Dengan demikian, "berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan tidak hanya merupakan kewajiban negara, tetapi juga merupakan investasi untuk pembangunan infrastruktur yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Pendidikan

Pendidikan, Pajak

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Investasi dalam pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan produktivitas tenaga kerja, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. "Berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan memiliki kaitan erat dengan pendidikan.

Pertama, pajak yang dibayarkan oleh karyawan melalui PPh Pasal 21 menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi pembangunan pendidikan. Pemerintah mengalokasikan sebagian dari pendapatan pajak untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, dan fasilitas penelitian. Kualitas pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja, sehingga dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan pembangunan negara.

Kedua, pendidikan yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak. Ketika masyarakat memahami bahwa pajak yang mereka bayarkan akan digunakan untuk membiayai pendidikan, mereka akan lebih termotivasi untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini akan meningkatkan kepatuhan pajak dan memperluas basis pajak, sehingga pemerintah memiliki lebih banyak sumber daya untuk membiayai pembangunan pendidikan dan sektor-sektor lainnya.

Dengan demikian, "berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan tidak hanya merupakan kewajiban negara, tetapi juga merupakan investasi dalam pendidikan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Kesehatan

Kesehatan, Pajak

Kesehatan merupakan aspek penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Investasi dalam kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga berdampak positif pada produktivitas tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. "Berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan memiliki kaitan erat dengan kesehatan.

  • Pembiayaan pembangunan kesehatan

    Pajak yang dibayarkan oleh karyawan melalui PPh Pasal 21 menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi pembangunan kesehatan. Pemerintah mengalokasikan sebagian dari pendapatan pajak untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lainnya. Pembangunan kesehatan yang baik akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  • Peningkatan kesadaran masyarakat

    Pendidikan kesehatan yang baik dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Ketika masyarakat memahami bahwa pajak yang mereka bayarkan akan digunakan untuk membiayai pembangunan kesehatan, mereka akan lebih termotivasi untuk menerapkan pola hidup sehat dan memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia. Hal ini akan berdampak pada penurunan angka kesakitan dan biaya pengobatan, sehingga dapat menghemat pengeluaran negara untuk sektor kesehatan.

Dengan demikian, "berapa pajak pph 21" yang dibayarkan oleh karyawan tidak hanya merupakan kewajiban negara, tetapi juga merupakan investasi dalam kesehatan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

Contoh kasus

Contoh Kasus, Pajak

Contoh kasus merupakan salah satu komponen penting dalam memahami "berapa pajak pph 21". Contoh kasus memberikan gambaran nyata tentang bagaimana penghitungan pajak pph 21 dilakukan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti Penghasilan Kena Pajak (PKP), status perkawinan, dan jumlah tanggungan.

Dengan mempelajari contoh kasus, karyawan dapat memahami mekanisme perhitungan pajak pph 21 secara lebih mendalam. Hal ini akan membantu karyawan dalam memperkirakan besarnya pajak yang harus dibayar setiap bulannya, sehingga dapat mengatur keuangan dengan lebih baik.

Selain itu, contoh kasus juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan atau ketidaksesuaian dalam perhitungan pajak pph 21. Dengan membandingkan perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan dengan contoh kasus yang ada, karyawan dapat mendeteksi adanya kejanggalan dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pembetulan.

Dengan demikian, pemahaman terhadap contoh kasus sangat penting dalam konteks "berapa pajak pph 21". Contoh kasus memberikan gambaran nyata tentang perhitungan pajak, membantu karyawan dalam memperkirakan besarnya pajak yang harus dibayar, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan dalam perhitungan pajak.

Beberapa Pertanyaan Umum tentang "Berapa Pajak PPh 21"

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan pajak yang wajib dibayarkan oleh karyawan atas penghasilan yang diterimanya. Berikut beberapa pertanyaan umum terkait "berapa pajak pph 21" yang sering ditanyakan:

Pertanyaan 1: Bagaimana cara menghitung pajak pph 21?


Jawaban: Penghitungan pajak pph 21 didasarkan pada Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP diperoleh dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan iuran kesehatan. Tarif pajak pph 21 bersifat progresif, yaitu semakin besar PKP, semakin tinggi persentase pajak yang harus dibayar.

Pertanyaan 2: Apakah ada perbedaan tarif pajak pph 21 untuk karyawan yang sudah menikah dan belum menikah?


Jawaban: Ya, ada perbedaan tarif pajak pph 21 untuk karyawan yang sudah menikah dan belum menikah. Karyawan yang sudah menikah mendapatkan tunjangan pajak yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan yang belum menikah.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah tanggungan yang bisa diklaim dalam perhitungan pajak pph 21?


Jawaban: Karyawan dapat mengklaim maksimal 3 tanggungan dalam perhitungan pajak pph 21. Tanggungan yang dimaksud adalah istri/suami dan anak.

Pertanyaan 4: Kapan batas waktu pembayaran pajak pph 21?


Jawaban: Batas waktu pembayaran pajak pph 21 adalah setiap tanggal 10 bulan berikutnya setelah penghasilan diterima.

Pertanyaan 5: Apa akibatnya jika terlambat membayar pajak pph 21?


Jawaban: Terlambat membayar pajak pph 21 akan dikenakan sanksi berupa denda dan bunga.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melaporkan pajak pph 21?


Jawaban: Pelaporan pajak pph 21 dapat dilakukan secara online melalui aplikasi e-Filing atau melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.

Dengan memahami pertanyaan umum di atas, diharapkan karyawan dapat lebih memahami tentang "berapa pajak pph 21" yang harus dibayar. Pembayaran pajak pph 21 merupakan kewajiban setiap warga negara yang telah memiliki penghasilan. Dengan membayar pajak tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karyawan telah berkontribusi dalam pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Selain pertanyaan umum di atas, masih banyak pertanyaan lainnya terkait "berapa pajak pph 21" yang dapat diajukan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak atau pihak yang berkompeten di bidang perpajakan.

Tips Mengoptimalkan Pembayaran "Berapa Pajak PPh 21"

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan pembayaran pajak pph 21:

Tip 1: Pahami Penghasilan Kena Pajak (PKP)

PKP merupakan dasar pengenaan pajak pph 21. PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun, dan iuran kesehatan. Memahami PKP dengan baik akan membantu karyawan memperkirakan besarnya pajak yang harus dibayar.

Tip 2: Manfaatkan Tunjangan Pajak

Pemerintah memberikan tunjangan pajak untuk karyawan yang sudah menikah dan memiliki tanggungan. Tunjangan pajak ini dapat mengurangi PKP sehingga pajak yang harus dibayar menjadi lebih kecil. Karyawan harus memastikan bahwa mereka telah mengklaim semua tunjangan pajak yang berhak mereka terima.

Tip 3: Lapor SPT Tahunan Tepat Waktu

Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan merupakan kewajiban setiap wajib pajak, termasuk karyawan. Dengan melaporkan SPT Tahunan tepat waktu, karyawan dapat menghindari sanksi denda. Selain itu, pelaporan SPT Tahunan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kewajiban pajak karyawan selama satu tahun.

Tip 4: Manfaatkan Fasilitas E-Filing

Pemerintah menyediakan fasilitas e-Filing untuk memudahkan pelaporan SPT Tahunan. Fasilitas e-Filing dapat diakses melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dengan menggunakan e-Filing, karyawan dapat melaporkan SPT Tahunan secara online tanpa harus datang ke KPP.

Tip 5: Konsultasi dengan Konsultan Pajak

Jika karyawan mengalami kesulitan dalam menghitung atau melaporkan pajak pph 21, disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak. Konsultan pajak dapat memberikan panduan dan saran profesional sehingga karyawan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik.

Dengan mengikuti tips di atas, karyawan dapat mengoptimalkan pembayaran pajak pph 21. Pembayaran pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku merupakan bentuk kontribusi karyawan dalam pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai "berapa pajak pph 21" telah mengulas berbagai aspek penting yang terkait dengan kewajiban perpajakan karyawan. Memahami penghasilan kena pajak, memanfaatkan tunjangan pajak, melaporkan SPT Tahunan tepat waktu, memanfaatkan fasilitas e-Filing, dan berkonsultasi dengan konsultan pajak merupakan langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pembayaran pajak pph 21.

Pemenuhan kewajiban perpajakan bukan hanya sekedar memenuhi peraturan yang berlaku, namun juga merupakan bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan negara. Pajak yang dibayarkan oleh karyawan akan digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Dengan membayar pajak tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karyawan turut serta dalam menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Read Also